Kamis, Januari 28, 2010

Analisis tehnikal pada Saham

Analisis tehnikal merupakan pendekatan yang umumnya
digunakan pada tahapan analisis lingkungan pasar. Siklus suatu saham
dapat dipelajari melalui pendekatan analisis Tehnikal. Atau bisa ane bilang
analisis tehnikal merupakan analisis siklus yang
mempelajari pola gerakan harga saham masa lalu dan memprediksi
pola gerakan harga pada periode berikutnya. Pada siklus yang terbentuk
tergambar level support maupun level resistance. Level support
merupakan level atau area bawah atau penopang, di mana pada posisi
tersebut kekuatan arus pembelian mampu menahan atau menopang
adanya tekanan arus penjualan. Dengan demikian harga saham
tertahan untuk tidak turun lagi. Sedangkan level resistance merupakan
keadaan yang sebaliknya.

Keuntungan yang optimal sering terlihat banyak terdistribusi
pada investor asing. Hal ini memberikan suatu gambaran bahwa pada umumnya investor asing
dalam keaadan net selling ketika posisi resistance. Keadaan net selling
atau lebih banyak jual ketika pada posisi resistance atau posisi puncak
berarti keputusan menjual saham dalam jumlah relatif besar pada saat
posisi harga sedang tinggi. Sebaliknya, pada umumnya investor asing
dalam keadan net buying ketika posisi support. Keadaan net buying atau
lebih banyak beli ketika pada posisi support atau posisi topang bawah
berarti keputusan membeli saham dalam jumlah relatif besar pada saat
posisi harga sedang rendah. Dampaknya investor asing dapat
mengambil keuntungan yang optimal dari beli pada posisi harga murah
dan jual pada posisi harga mahal.
Sedangkan investor domestik pada umumnya dalam keadaan
keadaan net buying atau lebih banyak beli ketika posisi resistance atau
posisi puncak dan dalam keadaan net selling atau lebih banyak jual
pada posisi resistance atau posisi harga di puncak. Dengan demikian
yang terjadi adalah beli pada harga tinggi dan jual pada harga rendah,
sehingga keuntungannya tidak optimal.

Rabu, Januari 27, 2010

Keutamaan Shalat Lima Waktu

Keutamaan Shalat Lima Waktu

Rasulullah Saw. bersabda,
”Barangsiapa menjaga shalat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan 5 kemuliaan :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya
2. Allah hilangkan siksa kubur darinya
3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya
4. Dia akan melewati jembatan bagaikan kilat
5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan shalat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan.
• Enam siksa di dunia,
• Tiga siksaan ketika mati,
• Tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan
• Tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :
Dicabut keberkahan umurnya
• Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya
• Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah
• Tidak diterima do'anya
• Tidak termasuk bagian dari do'anya orang-orang saleh
• Keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman
Adapun siksa ketika akan mati :
• Mati dalam keadaan hina
• Mati dalam keadaan lapar
• Mati dalam keadaan haus, yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya

Siksa yang menimpanya ketika bertemu Tuhan
• Ketika langit terbuka, malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai. Panjang rantai tsb. tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke lehernya, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan :
'Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah'.
• Allah tidak memandang kepadanya dengan pandangan kasih sayangNya
• Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa pedih

Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut "Lam-lam".

Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta,
panjangnya sepanjang perjalanan sebulan.

Ular itu menyengat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.

Keutamaan Ayat Kursi...

Keutamaan Ayat Kursi...

Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.

Artinya :
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)

Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.
Khasiat Ayat Kursi:

1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.

2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.

3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.

4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.

5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.

6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.

7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.

8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.

9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.

10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)
Wallahu’alam
http://JONIBISNIS.blogspot.com

HABITUS ORANG KAYA

HABITUS ORANG KAYA


Manusia membangun habitus secara perlahan.

Dan kemudian habitus itu membentuk nasibnya.

~ Pandir Karya

”Apakah habitus orang kaya yang paling umum?” tanya saya kepada sejumlah kawan.

”Mereka super pelit,” kata Iin.

”Orang kaya yang saya kenal banyak yang sombong,” jawab Toni.

”Selalu memperhitungkan segala sesuatunya dengan cermat,” kata Herlina.

”Tidak suka berhutang,” ujar Didi.

”Suka menawar harga barang yang ingin dibelinya,” jelas Diah.

”Mereka suka memamerkan kekayaannya,” kata Rudy.

”Cenderung serakah dan asosial,” gagas Yuyun.

”Hanya membeli barang-barang bermerek terkenal,” ujar Lilik.

”Hidup hemat, cenderung pelit, dan tidak suka menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya,” papar Dewi.

”Suka bangun siang dan tidur dini hari,” kata Indra.



***



”Habitus (Latin) bisa berarti kebiasaan, tata pembawaan, atau penampilan diri, yang telah menjadi insting perilaku yang mendarah daging, semacam pembadanan dari kebiasaan kita dalam rasa-merasa, memandang, mendekati, bertindak, atau berinteraksi dalam kondisi suatu masyarakat… bersifat spontan, tidak disadari pelakunya apakah itu terpuji atau tercela, seperti orang tak sadar akan bau mulutnya. Ia bisa menunjuk seseorang, tapi juga kelompok sosial,” demikian antara lain penjelasan B. Herry-Priyono (Kompas, 31 Desember 2005).



Perhatikan bahwa habitus ”...telah menjadi insting perilaku yang mendarah daging”, ”bersifat spontan”, ”tidak disadari pelakunya”, dan bisa menunjuk kepada ”kelompok sosial” tertentu. Nah, dengan pemahaman ini, mari kita coba pikirkan, apa sajakah habitus kelompok sosial ekonomi atas (baca: orang-orang kaya dan super kaya) yang telah menjadi insting perilaku yang mendarah daging, bersifat spontan, dan tidak disadari pelakunya (baca: bersifat reflek)?



Dari studi literatur tentang kecenderungan perilaku orang-orang kaya di Amerika dan Asia, serta dari pengamatan pribadi mengenai perilaku sejumlah kawan yang kaya di Indonesia, sekurang-kurangnya bisa disebutkan beberapa habitus yang saling kait mengait satu sama lain sebegai berikut.



Habitus pertama, dan boleh jadi ini yang terpenting, mereka menikmati hidup dengan standar jauh dibawah kemampuan mereka yang sebenarnya. Artinya, secara keuangan mereka lebih kuat dari apa yang nampak oleh mata lingkungannya. Mereka lebih kaya dari apa yang mungkin dipikirkan orang lain di sekitar mereka (tetangganya). Bila mereka sesungguhnya mampu membeli rumah seharga Rp 10 miliar, maka mereka senang memilih rumah seharga Rp 1 miliar. Jika mereka mampu membeli mobil seharga Rp 2 miliar, mereka senang memilih mobil seharga Rp 600 juta saja. Sekalipun mereka lebih dari mampu membeli barang-barang yang dipajang di butik-butik eksklusif atau pertokoan mewah macam Sogo Departemen Store, mereka tidak sungkan untuk berbelanja di pusat belanja grosir seperti di ITC Mangga Dua.





Seorang kawan yang saya duga memiliki harta kekayaan bersih lebih dari Rp 20 miliar dan tinggal di kawasan Karawaci, Tangerang, pernah mengatakan kepada saja bahwa, ”Saya menganut pandangan bahwa apa pun yang kita gunakan dan nampak oleh orang lain seharusnya tidak lebih dari sepertiga kekuatan kita yang sesungguhnya. Dan kalau saya bisa menggunakan sepertigapuluh atau bahkan sepertigaratus dari kemampuan finansial saya untuk hidup nyaman, itu sudah cukup. Saya tidak suka dikenal terutama sebagai orang kaya. Saya lebih suka dikenal sebagai orang yang berkarya”. Pernyataan ini dengan tegas menunjukkan bahwa ia menikmati hidup dibawah kemampuan yang sesungguhnya.



Karena terbiasa hidup dibawah kemampuan yang sesungguhnya, maka mereka—orang-orang kaya tersebut—selalu memastikan bahwa biaya konsumsi mereka jauh dibawah penghasilan rutin yang mereka peroleh. Itulah habitus kedua. Jika mereka memperoleh penghasilan rutin (katakan saja) Rp 30-40 juta per bulan, maka mereka telah membiasakan diri untuk hanya menggunakan sekitar Rp 10-15 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan bulanan keluarganya. Dan ketika penghasilan mereka meningkat menjadi Rp 60-70 juta per bulan pun, mereka tidak merasa perlu untuk mengubah pola konsumsi mereka. Dalam hal ini yang meningkat secara langsung adalah jumlah tabungan untuk investasi, karena biaya konsumsi relatif tetap.



Habitus yang ketiga adalah kebiasaan menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi dulu, dan menyisakan yang lainnya untuk konsumsi rutin setiap bulannya. Jadi bukannya menggunakan penghasilannya untuk konsumsi dan kalau akhir bulan masih tersisa baru ditabung dan diinvestasikan. Dengan kata lain, mereka terbiasa untuk mencurahkan cukup banyak waktu untuk memikirkan soal kemana dan bagaimana uang mereka ditabung dan diinvestasikan agar berkembang lebih maksimal. Mereka tidak memberikan banyak waktu untuk memikirkan cara-cara menggunakan uang secara konsumtif, untuk berbelanja berlama-lama di pusat-pusat pembelanjaan. Sebaliknya, mereka memberikan banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang membuat harta mereka menjadi makin produktif, tumbuh dan berkembang, sehingga mereka menjadi mapan secara keuangan.



Setiap kali saya mengingat sejumlah perbincangan ketika berkesempatan mewawancarai atau sekadar mendengarkan nasihat orang-orang seperti Mochtar Ryadi, Ir. Ciputra, Bob Sadino, Jonathan L. Parapak, dan Soen Siregar, saya merasakan bagaimana ketiga habitus yang disebut di atas telah terpatri menjadi bagian dari tarikan nafas orang-orang tersebut. Tentu saja masih banyak lagi habitus orang-orang yang mapan secara finansial itu. Namun tiga yang telah dipaparkan di atas adalah habitus yang paling umum.



Karena itu saya bisa memastikan bahwa kawan-kawan saya yang lebih suka menampilkan gaya hidup seperti orang kaya, membiasakan diri untuk berbelanja lebih dulu dan menabung belakangan, serta senang menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan barang-barang konsumsi (gonta-ganti mobil baru tiap 1-2 tahun sekali, mengenakan pakaian-pakaian bermerek yang dibeli secara kredit, makan minum di tempat-tempat mahal, dan sebagainya), pastilah tidak akan pernah menjadi orang yang mapan secara keuangan. Orang muda yang suka foya-foya, hampir pasti akan hidup susah di usia senja. Sepasti matahari tenggelam di ufuk barat.

Kalau tak percaya, silahkan mencoba dan rasakan akibatnya!

Mengurai Dow Theory : Relevankah dalam IHSG?

Mengurai Dow Theory : Relevankah dalam IHSG?
Rabu, 27 Januari 2010 11.38 WIB

(Vibiznews – Stocks) - Dow theory adalah pelajaran paling mendasar dalam analisa teknikal pada sekuritas. Setiap trader yang belajar analisa teknikal, pasti pelajaran pertamanya adalah teori ini. Alasannya karena teori ini adalah yang paling sederhana dalam analisa teknikal. Walaupun sederhana, bukan berarti kita tidak bisa memanfaatkannya untuk meraih gain di pasar saham.

Teori ini muncul pada abad 19 yang merupakan hasil pemikiran Charles Henry Dow, seorang jurnalis asal Amerika Serikat yang juga merupakan salah seorang pendiri Dow Jones dan Wall Street Journal. Teori Dow pertama kali dipublikasikan di 255 Wall Street Journal. Setelah Dow meninggal, teori ini kemudian di dokumentasikan oleh William Peter Hamilton, E.George Schaefer dan Robert Rhea.

Menurut teori Dow, ada dikenal 6 prinsip yaitu:

1. Pasar mempunyai 3 pergerakan utama, yaitu :
• “Main Movement” atau pergerakan utama. Ini adalah pergerakan dalam jangka waktu yang panjang, bisa kurang dari setahun ataupun lebih. Pergerakan jangka panjang tersebut bisa berupa tren bullish ataupun bearish.
• “Medium Swing” yaitu reaksi kedua yang terjadi sesudah pergerakan primer terjadi. Gerakan ini biasa terjadi sepanjang 3 hari sampai 3 bulan. Secara umum, gerakan kedua ini bergerak sebesar 33%-66% dari besarnya pergerakan primer.
• “short swing” adalah pergerakan minor dalam hitungan waktu jam atau hari juga bisa.

2. Tren pasar ada 3 fase, yaitu:
• Akumulasi (accumulation) adalah tahapan dimana investor yang “cerdik” atau sudah mempunyai informasi terlebih dahulu, mengadakan pembelian atau penjualan saham secara perlahan – lahan. Pada tahap ini, harga saham cenderung tidak berubah (sideways trend) karena investor tersebut adalah minoritas sehingga kurang bisa menggerakkan pasar.
• Fase ke dua adalah dimana investor yang lain mulai menangkap dan mengetahui tindakan investor pada fase pertama tadi. Akhirnya pasar mengikuti tindakan investor pertama untuk membeli atau melepas saham. Pada tahapan ini, terjadi perubahan harga yang sangat drastis karena hampir semua investor sudah melakukan tindakan yang sama. Fase ini berlanjut hingga para pengikut tren (trend follower) dan spekulan sudah mengontrol pergerakan harga saham.
• Fase ke tiga yaitu dimana investor yang pertama mulai mendistribusikan kepemilikannya ke pasar. Investor mulai menjual atau membeli saham yang dibeli di awal, sebelum pasar melakukan adjustment atau koreksi pada harga. Trend follower yang terlambat melepas sahamnya, biasanya akan menderita loss.

3. Pasar akan mendiskon semua berita ke dalam harga secepat mungkin. Ketika suatu berita dikeluarkan, pasar akan menyesuaikan terhadap harga saham.

4. Pasar saham secara rata-rata akan mengkonfirmasi antara yang satu dengan yang lain. Menurut Dow, pergerakan indeks saham dari suatu sektor/kelompok harus diikuti juga dengan gerakan searah dari sektor/kelompok lainnya yang mendukung sektor/kelompok pertama tersebut. Dan harus ada keterkaitan yang kuat antara dua sektor tersebut. Dalam studi kasusnya dow menggunakan 2 jenis index saham yaitu Dow Jones Industrial Averages Index dan Dow jones Tranportation Averages Index. Menurut Dow, Jika terjadi kenaikan dibidang produksi maka otomatis akan terjadi kenaikan juga dari sisi transportasi karena transportasi dibutuhkan untuk distribusi barang. Jika tidak terjadi konfirmasi antara 2 index tersebut sangat dimungkinkan akan terjadi perubahan gerakan dari salah satu index tersebut.

5. Tren akan dikonfirmasi oleh volume. Dow mengatakan bahwa tren yang sebenarnya itu harus diikuti oleh volume perdagangan yang besar, atau melebihi dari yang biasa.

6. Tren akan bertahan hingga muncul sinyal yang kuat untuk mengindikasikan bahwa tren sudah berakhir. Menurut Dow, trend dikatakan akan berbalik arah (reversal) atau akan diteruskan lagi berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap gelombang (wave) dalam grafik. Metode Analisa yang biasa dipakai adalah analisa peak and trough.


Relevansi dalam IHSG

Teori Dow ini bisa dikatakan merupakan teori yang sudah tua, namun banyak orang masih menggunakan teori ini sebagai dasar analisis dalam meramal pergerakan bursa saham. Mungkin timbul pertanyaan dalam hati investor, apakah teori ini dapat dipergunakan dalam IHSG?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita kembali ke salah satu dari enam prinsip Dow yang diatas. Pada prinsip yang pertama dikatakan bahwa tren pergerakan pasar itu ada 3 macam, yaitu major trend, medium trend, dan short trend Pada dasarnya, teori Dow mencoba memprediksi apa yang akan terjadi di pasar dengan melihat pola trend yang terjadi. Untuk kali ini, kita hanya membahas relevansi dari prinsip pertama dalam Dow Theory.

1. Major Trend/Main Movement


Sepanjang tahun 2009, bursa saham di Indonesia mengalami bullish. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 100% lebih dari 1200an pada bulan maret ke 2400an pada akhir tahun. Ini adalah contoh dari major trend yang dikatakan dalam teori Dow. Tren kenaikan IHSG ini berdurasi sekitar satu tahun.

2. Secondary Movement/Medium Swing



Di sepanjang tren bullish yang panjang pada tahun 2010, terjadi beberapa pergerakan kecil yang relatif pendek dalam hitungan waktu minggu atau bulan. Pergerakan itu bisa berupa pergerakan naik atau turun yang terjadi dalam waktu relatif singkat.

Seperti yang terjadi sepanjang bulan Oktober 2009 dimana pada rentang waktu tersebut terjadi penurunan IHSG. Tanggal 6 Oktober, IHSG ada di level 2.528. Pada akhir bulan, IHSG turun ke posisi 2.367 pada tanggal 30 Oktober. Berarti IHSG mengalami koreksi sekitar 6%. Medium trend yang terjadi ini berdurasi sekitar satu bulan.

3. Minor Movement/Short Swing


Pada awal bulan Desember 2009, terlihat ada swing trend dalam waktu 4 hari. Tanggal 1 Desember, IHSG ada di posisi 2.452. IHSG mengalami kenaikan selama 4 hari berturut-turut hingga ke level 2.511. Berarti indeks mengalami kenaikan sekitar 2,5% dalam 4 hari. Inilah contoh dari swing trend dalam IHSG.


Kesimpulan

Ada banyak kisah sukses orang yang berinvestasi di pasar modal dengan hanya mengandalkan analisa trend ini. Seorang teman saya semasa kuliah dulu membeli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada saat harganya terkoreksi ke level Rp 400. Kemudian dia menjual saham BUMI tersebut di harga Rp 3000 pada sekitar bulan September 2009. Satu jenis saham yang dipegang tersebut mengalami kenaikan hingga 650% dalam kurun waktu tidak sampai setahun. Luar biasa bukan? Padahal hanya mengandalkan analisa sederhana dan sedikit keberanian untuk masuk ke saham BUMI saat mengalami tekanan jual yang sangat hebat. Selebihnya, dia hanya sabar menunggu hingga melihat sinyal pembalikan arah terjadi.

Penelitian formal untuk mengukur return dengan menggunakan dasar-dasar dari Dow Theory juga sudah pernah dilakukan. Penelitian sederhana yang dilakukan oleh Norman Fosbeck menunjukkan bahwa “market timing” lebih bagus dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan buy&hold. Berikut hasil penelitian Norman fosbeck yang dilakukan dari tahun 1964-1984.


Namun, metode trending ini juga mempunyai banyak kekurangan. Salah satu kekurangan utamanya adalah bahwa penggunaan metode ini akan mengakibatkan kita ketinggalan sekitar 20% dari pergerakan pasar. Penyebabnya adalah susahnya menebak dan mengukur pola-pola trend yang terjadi. Titik pembalikan (reversal) dari suatu trend juga susah dideteksi dengan cepat.

Kunci sukses dari berinvestasi dengan menggunakan analisa Dow adalah mengetahui horizon investasi kita sendiri. Jika target kita adalah untuk waktu yang agak panjang, kita bisa melihat tren major yang terjadi pada saham tersebut. Namun jika target kita adalah harian, tren yang harus kita lihat adalah short swing. Tentu dibutuhkan juga konsistensi dan kesabaran menunggu hingga tren tersebut mengalami perubahan atau pembalikan arah.

Rabu, Januari 13, 2010

Ingin kaya, Baca ! Ingin Miskin, Baca Juga sih !

Berikut beberapa hal mental, pola pikir, atau, cara bertindak orang kaya :
1. Orang Kaya selalu membuat NILAI TAMBAH (Added Value).
Orang kaya selalu berpikir bagaimana membuat nilai tambah suatu produk, bagaimana membuat nilai tambah bagi dirinya sendiri, bagaimana dan bagaimana secara terus menerus.
2. Orang Kaya memiliki Faktor Kali.
Orang kaya memikirkan bagaimana agar asset atau kekayaannya semakin bertambah, yaitu dengan menggunakan faktor kali (Leverage). Misal jika punya toko bagaimana caranya agar bertambah banyak cabang tokonya.
3. Orang kaya selalu Penuh Daya Upaya
Orang kaya tidak mudah menyerah. Mereka percaya akan visi dan mimpi mereka akan terwujud sehingga berani menghadapi segala rintangan mencapai apa yang mereka impikan. Sedang orang miskin cenderung selalu mencari alasan bila menghadi sebuah rintangan.
4. Orang Kaya Bertanggung Jawab
Orang kaya selalu berani menanggung resiko atas segala apa yang mereka lakukan. Sedang orang miskin cenderung mencari kambing hitam atas kegagalan yang mereka lakukan.
5. Orang Kaya bermain dengan uang untuk Menang, sedang orang miskin bermain dengan uang untuk tidak kalah
6. Orang kaya memiliki Komitmen
Orang kaya memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi kaya, sehingga memiliki arah yang jelas dan tindakan yang pantang menyerah. Sedang orang miskin hanya ingin menjadi kaya (tak ada komitmen).
7. Orang kaya berpikir Besar.
Orang kaya selalu berpikir sesuatu yang besar dan bagaimana mewujudkannya.
8. Orang kaya berfokus pada kesempatan, sedang orang miskin berfokus pada hambatan.
9. Orang kaya memastikan orang lain Menang, baru dia Menang. Sedang orang miskin sebaliknya.
10. Orang kaya mengagumi orang kaya lainnya, sedang orang miskin Iri atau dengki orang kaya lainnya.
11. Orang kaya bergaul dengan orang sukses lainnya (positif) sedang orang miskin bergaul dengan orang tidak sukses lainnya.
12. Orang kaya selalu berpikir dan bertindak positif, sedang orang miskin sebaliknya.
13. Orang kaya memilih dibayar berdasarkan hasil sedang orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu.
14. Orang kaya berfokus pada Wealth style (massive dan passive income), sedang orang miskin berfokus pada lifestyle (gaya hidup).
15. Orang kaya membuat uang bekerja keras untuk mereka sedang orang miskin bekerja keras untuk uang.
16. Orang kaya bertindak melawan rasa takut mereka sedang orang miskin berhenti bertindak karena ketakutan mereka.
17. Orang kaya terus menerus belajar dan tumbuh, sedang orang miskin berpikir mereka sudah tahu.
Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan mental, cara berpikir, atau bertindak orang kaya. Bagaimana dengan kita? Anda sendiri yang lebih tahu jawabannya. Jadi, mari kita memilih jadi orang kaya.
Semoga bermanfaat