Analisis tehnikal merupakan pendekatan yang umumnya
digunakan pada tahapan analisis lingkungan pasar. Siklus suatu saham
dapat dipelajari melalui pendekatan analisis Tehnikal. Atau bisa ane bilang
analisis tehnikal merupakan analisis siklus yang
mempelajari pola gerakan harga saham masa lalu dan memprediksi
pola gerakan harga pada periode berikutnya. Pada siklus yang terbentuk
tergambar level support maupun level resistance. Level support
merupakan level atau area bawah atau penopang, di mana pada posisi
tersebut kekuatan arus pembelian mampu menahan atau menopang
adanya tekanan arus penjualan. Dengan demikian harga saham
tertahan untuk tidak turun lagi. Sedangkan level resistance merupakan
keadaan yang sebaliknya.
Keuntungan yang optimal sering terlihat banyak terdistribusi
pada investor asing. Hal ini memberikan suatu gambaran bahwa pada umumnya investor asing
dalam keaadan net selling ketika posisi resistance. Keadaan net selling
atau lebih banyak jual ketika pada posisi resistance atau posisi puncak
berarti keputusan menjual saham dalam jumlah relatif besar pada saat
posisi harga sedang tinggi. Sebaliknya, pada umumnya investor asing
dalam keadan net buying ketika posisi support. Keadaan net buying atau
lebih banyak beli ketika pada posisi support atau posisi topang bawah
berarti keputusan membeli saham dalam jumlah relatif besar pada saat
posisi harga sedang rendah. Dampaknya investor asing dapat
mengambil keuntungan yang optimal dari beli pada posisi harga murah
dan jual pada posisi harga mahal.
Sedangkan investor domestik pada umumnya dalam keadaan
keadaan net buying atau lebih banyak beli ketika posisi resistance atau
posisi puncak dan dalam keadaan net selling atau lebih banyak jual
pada posisi resistance atau posisi harga di puncak. Dengan demikian
yang terjadi adalah beli pada harga tinggi dan jual pada harga rendah,
sehingga keuntungannya tidak optimal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar